( assalamu'alaikum wr.wb)


GUNING ARJUNO

Gunung arjuno merupakan salah satu gunung di jawa timur yang mempunyai ketinggian 3.339m diatas permukaan laut. Dan bila kalian ingin mendaki gunung arjuno, kalian bisa memilih beberapa jalur antara lain ( jalur dari pasuruan yaitu tretes,purwosari atau jalur dari malang yaitu lawang dan karang ploso serta jalur dari batu)
Tapi aku lebih suka mendaki melalui jalur purwosari karena disana kita bisa menemukan beberapa peninggalan purbakala.
Di awali dengan bis dari arah malang, pasuruan,ataupun surabaya, kita bisa berhenti di pasar purwosari. kemudian kita naik angkot jurusan tambak watu yang beroprasi antara pagi sampai siang hari dengan ongkos kira-kira Rp 7000-orang dengan perjalanan kira-kira 1 jam dan apabila kalian ingin mendaki sore hari atau malam kalian bisa naik ojek. Ketika sampe dipos pendakian kita beli karcis untuk memasuki kawasan gunung arjuno mungkin sekitar Rp 2000- orang.
Perjalanan awal tidak begitu berat, kita akan dihadapkan pada hutan pinus yang masih indah sampai saat ini dan tidak lama kemudian kita akan menemukan situs purabakala yang pertama yaitu GUO ONTO BOEGO, di goa tersebut sering kita jumpai orang –orang yang sedang bersemedi/ bertapa. Dan tidak jauh dari guo onto buego juga terdapat gua soekarno( tapi kita masih belum sempat untuk kesana).




Perjalanan seterusnya kita dihadapkan pada pemandangan yang sedikit memprihatinkan menurutku yaitu hutan yang dulu indah,saat pertama aku mendaki arjuno kini telah berubah menjadi hamparan kebun jagung yang digarap oleh penduduk sekitar.
Perlahan tapi pasti perjalananku belum terasa berat karena medan yang kita lewati masih biasa tapi cukup menguras tenaga. dengan melihat pemandangan yang sangat indah cukup bagiku untuk membayar semua tenagaku yang terkuras, tapi itu merupakan ujian awal untuk melewati medan yang susungguhnya yang pasti menghadang kita didepan .
Tak lama kemudian tempat peristirahatan yang pertama terlihat di depan kita tampak dari bawah yaitu daerah tampuono dengan adanya tangga yang tertata rapi dengan beberapa bunga disekitarnya, dan sampailah kita di pos/tempat istirahat yang pertama, disana kita bisa memakai gubuk yang kosong untuk kita tempati sementara
Disana kita akan menjumpai banyak gubuk untuk tempat penginapan bagi para pendaki, peziarah, petapa ataupun orang-orang yang datang dengan tujuan yang berbeda-beda.
Sementara sambil memasak, kita bisa mengerjakan shalat atau mengambil air untuk bekal nanti ataupun sekedar mendengarkan musik untuk menghangatkan suasana.
Sambil istirahat kita juga bisa melihat situs-situs peninggalan purbakala yang ada di sana.
Setelah semua persiapan selesai, kita bisa bersiap-siap untuk melakukkan pendakian berikutnya yaitu menuju makam eyang semar dengan perjalanan sekitar 1 jam dengan medan yang cukup berat dan pastinya tanjakan yang bukan main.jalan setapak tetap menanti di depan, tapi dengan canda tawa teman-teman kita merasa santai dan enjoy serta melihat pemandangan sekitar yang indahnya bukan main.
Di eyang semar kita juga beristirahat sejenak sambil melihat pemandangan sekitar, tapi mungkin sekarang tidak terdapat sumber air disana karena pipa air yang menghubungkan sumber air dari sendang menuju ke kolam penampungan di makam eyang semar tertimpa pohon sehingga aliran airnya terputus.
pos eyang makuturomo sudah terlihat dari bawah dan perjalanan yang kita tempuh mungkin sekitar 15 menit dari eyang semar dengan melewati tangga yang disampingnya berdiri beberapa patung –patung, seakan mengawasi langkah kita.
Langkah demi langkah kita melewati tangga walaupaun dengan beban carier dipunggung kita tetap semangat serta canda dari teman-teman yang membuat langkah kita semakin ringan. Tidak terasa hari pun semakin sore dan sampailah kita pada pos peristirahatan yang terakhir dan merupakan pos dengan mata air terakhir. Yaitu makam eyang makutoromo
disana kita bisa memakai gubuk yang kosong atau kita juga bisa mendirikan tenda dengan menghadap pada pemandangan kota dengan sorotan lampu-lampu jalanan yang berkilauan pada malam hari. Dengan udara dingin kita mulai membuka tenda serta menyiapkan peralatan masak kami, tanpa ada komando teman-temanpun sudah mengerti akan pembagian tugas masing-masing. Tak begitu lama masakan pun sudah siap dan semua sudah menunggu saat yang dinanti-nantikan yaitu menikmati makanan. Pembagian pun kita lakukan dengan adil. Dengan lahap kita makan semua makanan dan tentunya dengan iringan lagu dari radio, serta panasnya kopi menambah rasa nikmat dalam peristirahatan kami.
Tak beranjak lama suara adzan pun terdengar dari radio kami,kami pun mulai beranjak untuk melakukan kewajiban setiap muslim, satu persatu kitapun melakukan shalat.
dengan suasana sepi dan deruan suara angin menambah kekhusukan suasana, selesai sholat kitapun menyiapkan peralatan ataupun bekal untuk pendakian malam nanti, dan tibalah saatnya kita melakukan pengembalian tenaga kita yang terkuras sehari yaitu dengan tidur, kitapun mulai masuk dalam sleeping bag masing-masing, dan suasanapun terasa sangat sepi, hanya terdengar suara angin dan hewan-hewan malam, tapi untungnya malam hari itu begitu cerah dengan langit yang indah bertabur bintang dan rasanya begitu dekat kita dengan langit.
Kring ............ suara alarmpun membangunkan tidur kita dan jam pun menunjukan angka 22.00 dan satu persatu kita pun bangun dari kantung tidur kita masing-masing, dengan malas dan mata yang masih ngantuk kitapun terpaksa bangun demi bisa menggapai puncak pada pagi sebelum matahari terbit.
Kitapun mulai packing, semua peralatan pun sudah pada tempatnya dan kita semua juga sudah siap dengan peralatan untuk pendakian malam hari dan semua bekal kita periksa satu persatu, dan tak lupa kita lakukan do’a, semoga pendakian kita malam ini diberi kelancaran dan tidak ada rintangan atapun masalah didepan. Selesai berdo’a kita pun bersiap-siap melakukan pendakian dengan semangat kitapun langsung diarahkan pada tanjakan yang sangat berat dan tak lupa radiopun kami nyalakan untuk memecahkan heningnya suasana.
Perlahan tapi pasti kitapun sudah berjalan hampir 3 jam tapi untungnya kita melakukan pendakian malam hari, karena tenaga hanya sedikit yang terkuras dan yang paling penting semangat tidak sampai menurun (apalagi pendaki pemula), beda dengan pendakian yang dilakukan pada siang hari selain menguras tenaga karena suasana panas dan yang paling membuat semangat pendaki menurun yaitu medan yang berat yang tampak didapan mata.
Disertai istirahat sejenak kitapun melemaskan otot dan makan makanan ringan untuk menjaga sikon tubuh kita dari hawa dingin yang mulai menyerang, tidak begitu lama kitapun mulai berangkat lagi untuk meneruskan perjalanan, karena semakin kita banyak berhenti, kita akan semakin merasakan hawa dingin, dengan perlahan tapi tetap waspada kitapun terus berjalan dengan tanjakan yang bukan main beratnya,dan yang ada hanya hamparan pohon pinus yang besar, seketika kita juga bisa melihat pemandangan kota pada malam hari dengan sorotan lampu jalan dan lampu mobil ataupaun lampu pabrik, rumah yang menambah indah suasana serta membuat semangat kita kembali.
Tak terasa kitapun sudah melewati hutan pinus dan sampai pada hutan pinus kecil-kecil, itu menandakan kita sudah mendekati puncak dengan udara yang tipis dan sangat dingin tapi itu sama sekali mengendorka semangat kami untuk menggapai puncak arjuno dengan perlahan dan nafas yang ngos-ngosan kita pun berusaha sampai puncak sebelum matahari terbit. Dan akhirnya sampailah kita pada puncak arjuno, dengan mengucap syukur kepada ALLAH SWT kita bisa sampai puncak dengan selamat dan tanpa ada kendala apapun. Sambil mempersiapkan peralatan kamera kami pun beristirahat sambil menunggu sunrise yang sudah mulai nampak diufuk timur, kamipun mulai bersiap – siap dengan posisi yang paling bagus untuk mendapatkan hasil yang seindah-indahnya. pukul 05.30 sang surya pun mulai menampakan dirinya dengan warna kuning keemasan dan beberapa jepretan kamera sudah mengabadikan indahnya sunrise. Dan tak lupa kami bersyukur atas karuniamu kami bisa berdiri diatas gunung arjuno dengan pendakian yang begitu berat dan tanjakan yang sangat curam.
Haripun mulai semakin terang dan mulai tampak pemandangan tang sngat indah dari puncak gunung arjuno antara lain kota batu,malang ,pasuruan sidoarjo dan surabaya.serta juga nampak beberapa gunung antara lain gunung semeru dengan semburan wedus gembelnya, gunung bromo,gunung panderman, gunung penanggungan dan beberapa gunung yang kecil dan yang paling dekat dan jelas adalah gunung welirang dengan panorama welirang diatas puncaknya.